MANUSIA
Sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, seperti Malaikat, Jin, Iblis, hewan, tumbuhan yang telah Allah SWT ciptakan. Manusia di anugerahi akal, perasaan dan kehendak oleh Allah SWT sehingga manusia dapat membedakan hal yang baik dan hal yang buruk. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang penting dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksak, manusia adalah kumpulan-kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmuF isika), manusia merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan
lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia :
1) Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu
a. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nanpat pada luamya, dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu
b. hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c. ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang beke ja secara spiritual dan
memahanli kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahimya kebudayaan
d. nafs, dalanl pengertian din atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan p h g tidak nanipak.
Id merupakan libido mumi, atau energi psikis yang nlenunjukkan ciri alanli yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar din,
tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
antara insting Id dengan dunia luar. Terkukung dari realitas dan pengaruh sosial. Id
diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus
dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir
yang dilakukan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer. Obyek yang
nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh
tahap psikoseksual dari perkembangan individual,
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertanla kali dibedakan dari
Id, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif' karena peranannya dalanl
menghubungkan energi Id ke dalanl saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain. Perkembangan ego te jadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara
nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas, Ego
sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan
instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapaian
obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalani
lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal
dalam din individu, superego tekntuk dari lingkungan ekstemal. Jadi superego
merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya me~pi3kan
asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif
dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Kode moral positif disebut ego ideal, suatu perwakilan dari tingkah laku yang tepat
bagi individu untuk dilakukan.. Kesadaran membentuk aspek negatif dari superego,
dan menentukan hal-hal mana yang termasuk dala katagori tabu, yang mengatur
bahwa penyimpangan dari aturan tersebut akan menyebabkan dikenakannya sangsi.
Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah
atau mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu
menghasilkan kontml din melalui sistem imbalan dan hukuman yang terintemalisasi.
Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan
antara tindakan dan usur-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap
penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan oleh Id dibanding super ego-nya, atau seringkali ada kelainan yang te jadi pada
manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka
mum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimiliki
oleh manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku
manusia.
HAKEKAT MANUSIA
A. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal,
jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami
kehancuran. Jiwa adalah mh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
B. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan
aka1 (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik
dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak
menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasam) dalam din manusia
itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah
rangsangan jasniani nielalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau
binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia
misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang
merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa
senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang
apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan
dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan p'ada dirinya, ia merasa tinggi,
angkuh, dan sonibong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah
diri (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup
bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut
senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Seseorang merasa tentrani jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi
segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.
Adanya kehendak dari setiap manusia marnpu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi
atau faal, biokimia. psikobiologi, patologi. genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan
sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi :
kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan
sebagainya.
D. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai
'kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran "eksistensialisme" memandang
manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alarniah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alarmah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Manusia sebagai makhluk individu. Dalam hal ini, yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu adalah setiap manusia mempunyai kehidupan masing-masing. Manusia mempunyai hak untuk memperthankan hidupnya, memperoleh keturunan.
Sebagai makhluk individu, manusia sering sekali menganggap dirinya selalu benar, egoistis, mau menang sendiri, tidak mau mengalah, kasar, tidak toleran, memandang masalah hanya dari sudut pandangnya saja, hanya memikirkan dirinya sendiri, ini merupakan contoh dari sifat manusia sebagai makhluk individu.
Pada dasarnya, selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutukan orang lain. Sebagai makhluk sosial terlihat dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Yang merupakan ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya, maksudnya adanya hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia harus dapat menempatkan diri sesuai dengan keadaan, manusia harus bisa menahan diri, menahan ego yang ada di dalam dirinya, dan tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
Setiap individu pasti membutuhkan individu yang lain. Oleh karena itu, kita harus membina hubungan baik dengan setiap individu, tidak hanya pada individu yang kita kenal saja. Karena setiap perbuatan baik yang kita lakukan terhadap orang lain, insya Allah kita akan mendapat balasan dari Allah SWT.
Sifat dan karakteristik Manusia
Setiap manusia mempunyai sifat yang berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Tidak setiap orang yang jahat selalu mempunyai sifat yang jahat, didalam dirinya tentu mempunyai sifat yang baik terhadap sesamanya. Hanya saja mungkin sifat baiknya tidak terlalu di tunjukkan atau dilakukan. Sifat yang baik belum tentu selalu baik, yang namanya manusia pasti terkadang timbul rasa iri, dengki, marah maupun jahat. Hal ini tergantung dari kondisi dan suasana yang sedang terjadi.
- Manusia pada hakikatnya ditandai oleh adanya kesatuan antara apa yang ada pada dirinya, yaitu pikiran, kehendak, dan nafsu (Plato)
- Manusia pada hakikatnya adalah jahat, oleh karenanya untuk mengembangkannya diperlukan latihan dan disiplin yang keras, terutama disiplin pada tubuhnya (Hsun Tsu)
- Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan, yang dimotivasi oleh prinsip kebahagiaan; kesemuanya itu diwarnai oleh dosa warisan dari pendahulunya (Agustinus)
- Manusia adalah makhluk rasional, trsosialisasikan, dan dapat menentukan nasibnya sendiri. Dalam kondisi yang memungkinkan, manusia akan mampu mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu yang positif dan konstruktif (Rogers)
- Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkahlakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar dirinya. Tingkahlaku manusia dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungannya,melalui hokum-hukum belajar (Skinner)
- Manusia memiliki kemampuan inheren untuk berbuat secara rasional ataupun tidak rasional. Berfikir dan merasa itu sangat dekat dan bergandengan satu sama lain: pikiran seseorang dapat menjadi perasaannya, dan sebaliknya (Ellis)
- Manusia dipandang sebagai “nol yang me-nol-kan diri”, pour soi yang dirinya itu bukan merupakan objek, melainkan subjek, dan secara kodrati dirinya itu adalah bebas (Satre)
Beberapa istilah sebelumnya tentang manusia antara lain :
- Homo faber : Manusia adalah makhluk yang mempunyai keinginan dalam berkarya dengan menggunakan logika.
- Homo sapiens : Manusia adalah makhluk yang mempunyai jiwa, berpikir serta mempunyai sikap bijaksana.
- Homo creator : Manusia adalah makhluk pencipta nilai; berhasilnya setiap karya manusia disebabkan idenya.
- Homo homini socius : Manusia adalah makhluk sosial dan selalu ingin berbagi kepada sesamanya.
- Homo viator : Manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu dan tak perah merasakan kepuasan, karenanya ia selalu menuju suatu tujuan.
- Homo universale : Manusia secara a priori telah ditentukan terlebih dahulu, sempurna dan lengkap pada dirinya, dan hal tersebut berlaku di mana pun juga.
1 komentar:
THANKS GAN!!!
Posting Komentar