KUTIPAN ILMU

TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG IBRAHIMMANOREK.BLOGSPOT.COM

Struktur Kondisi Dan Perulangan Pada Bahasa C

|

STRUKTUR KONDISI

· STRUKTUR KONDISI “IF….”

Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi

tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di

dalam blok if akan diproses dan dikerjakan. Bentuk umum struktur kondisi if adalah :

if(kondisi)

pernyataan;

CONTOH :

/* Program struktur kondisi if untuk memeriksa suatu kondisi */

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main(){

float nilai;

printf(“Masukan nilai yang didapat : “);

scanf(“%f”, &nilai);

if(nilai > 65)

printf(“\n ANDA LULUS !!!!\n”);

getch();

}

· STRUKTUR KONDISI “IF......ELSE….”

Dalam struktur kondisi if.....else minimal terdapat dua pernyataan. Jika kondisi yang diperiksa

bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang

diperiksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan. Bentuk umumnya

adalah sebagai berikut :

if(kondisi)

pernyataan-1;

else

pernyataan-2;

CONTOH :

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main(){

float nilai;

clrscr();

printf(“Masukan nilai yang didapat : “);

scanf(“%f”, &nilai); /* Masukan akan disimpan dalam variable nilai */

if (nilai > 65)

printf(“\n LULUS !!!\n”);

else

printf(“\n TIDAK LULUS !!!\n”);

getch();

}

· STRUKTUR KONDISI “SWITCH....CASE....DEFAULT…”

Struktur kondisi switch....case....default digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan

kemungkinan yang terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari

beberapa pernyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch. Selanjutnya

proses diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’. Jika tidak ada nilai pada case yang

sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah

‘default’.

Bentuk umum dari struktur kondisi ini adalah :

switch(kondisi)

{

case 1 : pernyataan-1;

break;

case 2 : pernyataan-2;

break;

.....

.....

case n : pernyataan-n;

break;

default : pernyataan-m

}

CONTOH :

/* Program menentukan nama hari berdasarkan inputan */

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main(){

clrscr();

int hari;

puts(“Menentukan nama hari\n”);

puts(“1 = Senin 2 = Selasa 3 = Rabu 4 = Kamis”);

puts(“5 = Jum’at 6 = Sabtu 7 = Minggu”);

printf(“\nMasukan kode hari( 1-7) : “);

scanf(“%d”, &hari);

switch(hari)

{ case 1 : puts(“Hari Senin”); /* kemungkinan pertama */

break;

case 2 : puts(“Hari Selasa”); /* kemungkinan kedua */

break;

case 3 : puts(“Hari Rabu”); /* kemungkinan ketiga */

break;

case 4 : puts(“Hari Kamis”); /* kemungkinan keempat */

break;

case 5 : puts(“Hari Jum’at”); /* kemungkinan kelima */

break;

case 6 : puts(“Hari Sabtu”); /* kemungkinan keenam */

break;

case 7 : puts(“Hari Minggu”); /* kemungkinan ketujuh */

break;

default : puts(“Kode hari yang Anda masukan SALAH”);

}

getch();

}


STRUKTUR PERULANGAN

· STRUKTUR PERULANGAN “FOR”

Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui

jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur perulangan for tampaknya lebih efisien

karena susunannya lebih simpel dan sederhana. Bentuk umum perulangan for adalah sebagai

berikut :

for(inisialisasi; syarat; penambahan)

{

pernyataan;

}

Keterangan :

- Inisialisasi : pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari variabel kontrol.

- syarat : ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari perulangan.

- penambahan : pengatur perubahan nilai variabel kontrol.

CONTOH :

/* Program perulangan menggunakan for */

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main()

{ int x;

for(x = 1; x<= 10; x++)

{

printf(“%d BAHASA C\n”, x); }

getch();

}

· STRUKTUR PERULANGAN “ WHILE”

Perulangan WHILE banyak digunakan pada program yang terstruktur. Perulangan ini banyak

digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui. Proses perulangan akan terus berlanjut

selama kondisinya bernilai benar (true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah. Bentuk umum perulangan while adalah sebagai berikut :

while (kondisi)

{

pernyataan;

}

CONTOH :

/* Program Perulangan menggunakan while */

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main()

{ int x;

x = 1; /* awal variabel */

while (x <= 10) /* Batas akhir perulangan */

{

printf(“%d BAHASA C\n”, x);

x ++; /* variabel x ditambah dengan 1 */

}

getch();

}

· STRUKTUR PERULANGAN “DO.....WHILE…”

Pada dasarnya struktur perulangan do....while sama saja dengan struktur while, hanya saja pada

proses perulangan dengan while, seleksi berada di while yang letaknya di atas sementara pada

perulangan do....while, seleksi while berada di bawah batas perulangan. Jadi dengan

menggunakan struktur do…while sekurang-kurangnya akan terjadi satu kali perulangan. Bentuk umum perulangan Do..while.. adalah sebagai berikut :

do{

pernyataan;

}

while (kondisi);

CONTOH :

#include “stdio.h”

#include “conio.h”

void main()

{ int x;

x = 1;

do

{

printf(“%d BAHASA C\n”, x);

x ++;

}

while(x <= 10);

getch();

}


Free Articel

masukkan email anda :


0 komentar:

Posting Komentar